Mahasiswa fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Riyadlatul Mujahidin Ngabar Ponorogo Praktik Kewirausahaan di Perusahaan Pupuk dan perusahaan tempe milik Bapak Nurul Muttaqin Tajug Ponorogo Untuk melatih kemampuan berwirausahan mahasiswa Fakultas Tarbiyah pada mata kuliah Kewirausahaan mengadakan Praktik Kewirausahaan yang berlangsung di Perusahaan Pupuk Bapak Nurul Muttaqin Tajug Ponorogo, Minggu (06/10/2019. Pukul 08.30 WIB)
Praktik kewirausahan ini merupakan kegiatan louncing produk hasil usaha yang telah dibuat oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah pada mata kuliah Kewirausahaan yang nantinya akan dipasarkan secara langsung di luar kampus yang dibawah bimbingan dosen pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan Bapak Alwi Mudzofar
Alwi Mudzofar mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari materi perkuliahan kewirausahaan yang ambil oleh para mahasiswa. Selain mendapat teori di ruang perkuliahan, mahasiswa juga diminta untuk praktik bagaimana membuat produk, brand hingga memasarkannya konsumen. “kegiatan ini juga sebagai bentuk aplikasi ilmu pemasaran dan ilmu manajemen keuangan serta lanjutan dari materi sebelum perkulaiahannya. Sebabnya, berwirausaha itu tidak hanya menghasilkan produk saja, tetapi terdapat ilmu yang wajib dikuasai dan dipraktikkan,” sebutnya. (06/10/2019. Pukul 09.30 WIB)
Dikatakannya, kedepan akan mencari moment yang tepat untuk Para mahasiswa wajib memasarkan produk bergantian untuk setiap kelompoknya. Bahkan sudah ikut bazar dan event-event yang ada di ponorogo.
“Setelah itu, para mahasiswa akan memaparkan hasilnya di kelas dengan media power point, makalah, proposal dan video. Ada bebrapa kelompok yang proposal kewirausahaannya akan di dipilih untuk mengikuti PKM Kewirausahaan Kemenristekdikti. Semoga ada kelompok yang lolos dan saat ini sedang menunggu Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), jika ada peluang mereka juga akan diikutsertakan,” tambahnya.
Alwi Mudzofar berharap kedepannya walaupun semester ini usai, semangat mahasiswa berwirausaha tetap tumbuh. Ini merupakan bekal dalam menghadapi pasar bebas karena persaingan semakin ketat, jadi diharapkan dengan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah khususnya kewirausahaan. Jadi, para mahasiswa mampu bersaing dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
“Dari memiliki ide kreatif, inovatif, menghasilkan produk baru, menciptakan brand/merek sendiri, pengemasan, menentukan harga/mnajemen keuangan, memasarkan langsung/online. Seperti cerita para mahasiswa tersebut yang ingin melanjutkan usaha yang mereka jalankan semasa kuliah, dan ada yang punya ide mau buka usaha setelah tamat kuliah,” ujarnya. (06/10/2019. Pukul 09.45 WIB)
